Chapter 123
Chapter 123
Bab 123
Tracy mentransfer seluruh uang di rekeningnya ke “Gigolo Pelunas Hutang”. Setelah mentransfer, dia meneleponnya, “Aku sudah mentransfer uang ke rekeningmu.
Totalnya 214 juta. Coba kamu periksa.”
“Ok.” Dia yang berada di ujung telepon sana menjawab dengan datar.
“Sampai jumpa!”
Tracy mengakhiri panggilan itu dan langsung menghapus nomornya.
Teringat sikap pria itu yang begitu dingin tadi, muncul kemarahan di dalam hati Tracy. Sebelumnya, begitu lembut, perhatian, dan sangat ramah, apakah semuanya hanyalah pura-pura? Còntens bel0ngs to Nô(v)elDr/a/ma.Org
Dia sudah mengembalikan uang padanya, dia bahkan tidak bersedia untuk bersikap sopan?
Dasar pria brengsek!!!!
Sekarang sisa uang Tracy hanya 1,4 juta, bahkan tidak cukup untuk membeli susu.
Dia belum satu bulan bekerja, tanggal gajian masih sangat lama. Harus bagaimana ini?
Tracy membongkar lemarinya, ingin mencari apakah ada barang atau perhiasan yang bisa dijual demi menghadapi krisis.
Dia sudah membongkar lemarinya, dan menyadari bahwa selain kalung berlian merah yang diberikan oleh Daniel, dia tidak memiliki apa-apa lagi.
Sambil memegang kalung berlian merah yang bernilai dua ratus miliar ini, Tracy sama sekali tidak terpikir cara apa pun. Tak hanya tidak bisa menjualnya, dia juga harus memikirkan cara untuk mengembalikan kalung ini kepada Daniel, si iblis itu.
Benar-benar membuat pusing!
Saat dia sedang berkutat dengan pikirannya, tiba-tiba ponselnya berdering. Itu adalah nomor asing. Tracy ragu sejenak, kemudian menjawab panggilan itu, “Halo?”
“Tracy, ini Ely. Kamu tidak apa-apa, ‘kan?
“Ely?” Tracy tertegun sebentar, barulah teringat rekan kerjanya di Departemen Administrasi. “Aku tidak apa-apa. Bagaimana kamu bisa tahu nomor ponselku?”
“Aku menanyakannya pada bagian HRD. Aku dengar hari ini kamu izin. Aku mengkhawatirkanmu, makanya meneleponmu.”
“Terima kasih….”
Tracy menanggapi dengan sopan, tetapi dalam hatinya penuh dengan kewaspadaan. Kemarin terjadi masalah seperti itu, sampai sekarang dia masih merasa merinding. Dia tidak mengerti, mengapa Yuni mau mencelakainya? Sebenarnya, kapan ia menyinggung Yuni?
“Sebenarnya, apa yang terjadi kemarin? Setelah kamu dan Yuni keluar dari ruangan, mengapa tidak ada kabar lagi? Pacarmu pergi mencarimu, dia juga tidak kembali.
Teman-teman khawatir kalian kabur tanpa membayar tagihan. Untung saja manajer bar memberi tahu bahwa pacarmu sudah membayar tagihan.”
“Tidak apa-apa, aku hanya minum terlalu banyak.” Tracy menghindari masalah utama dan menjawab dengan sederhana, “Kemarin aku tidak menjamu kalian dengan baik, sungguh maaf.”
“Tidak apa-apa, tidak perlu memikirkan hal ini. Oh ya, hari ini Yuni juga tidak datang ke kantor. Perusahaan mengumumkan bahwa dia dan Manajer Axel adalah komplotan. Karena melakukan tindakan kriminal, mereka pun dibawa ke kantor polisi. Semua orang merasa sangat takut saat mendengarnya…”
Mendengar hal ini, Tracy baru mengerti. Ternyata Yuni dan Axel adalah komplotan. Pantas saja sebelumnya Yuni berulang kali bertanya tentang Axel kepadanya, tatapan matanya juga sangat aneh.
Selain itu, saat Axel menikamnya dengan pisau, dia jelas merasakan bahwa ada orang yang mendorongnya dari belakang. Sebelumnya, dia masih berpikir bahwa dirinya salah mengira. Namun, sekarang jika dipikir kembali, ternyata orang itu adalah Yuni.
“Tracy, aku ingin meminta maaf padamu. Kemarin saat melihat Yuni membawamu keluar dari ruangan, aku tidak menghentikannya. Saat itu, aku sungguh tidak tahu akan terjadi masalah.. Hari ini para rekan kerja menceritakan bahwa Yuni berniat mencelakaimu, tetapi untungnya Presdir Daniel menyelamatkanmu tepat waktu. Kalau tidak, akibatnya tidak bisa dibayangkan…”
“Apa? Presdir Daniel?”
Tracy tertegun. Bukankah orang yang menyelamatkannya adalah “Gigolo Pelunas
Hutang”? Mengapa bisa Presdir Daniel?
“Benar, Evelyn melihat Presdir Daniel menggendongmu dan keluar dari pintu belakang, lalu naik Aston Martin miliknya.” Ely meminta maaf dengan terisak, “Tracy, kamu jangan membenciku. Aku sungguh tidak sengaja.”
“Aku sama sekali tidak menyimpannya di dalam hati. Cepat kamu lanjut bekerja. Sampai jumpa besok.”
Setelah mengakhiri panggilan, Tracy memegang ponselnya, sama sekali tidak mengerti tentang masalah yang terjadi.
Bukankah Aston Martin adalah mobil milik “Gigolo Pelunas Hutang”? Mengapa bisa menjadi milik Daniel?
Mungkinkah Evelyn salah lihat, salah mengira “Gigolo Pelunas Hutang” sebagai Daniel?
Bagaimanapun juga, bayangan punggung mereka sangat mirip...