Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar

Chapter 113



Chapter 113

Bab 113

“Hari ini kamu menjemputku, tidak akan mengganggu pekerjaanmu, kan? Tracy berbisik-bisik. “Tadi bosmu yang menelepon? tanya Tracy langsung.

“Bosku?” Gigolo pelunas hutang’ memutar otaknya, lalu menganggukkan kepala. “Iya, dia.”

“Apakah ia tahu kamu menyetir mobil menjemputku, jadi ia marah?” Tracy panik. “Kenapa kamu bodoh sekali, malah ketahuan olehnya? Ini akan mempengaruhi pekerjaanmu.”

“Kamu tahu aku sedang menelepon dengan siapa?” tanya ‘Gigolo pelunas hutang dengan bingung.

Setelah melihat situasi kursi belakang, Tracy berbisik di telinganya, “Bukankah tante girang yang menghidupimu?”

“Puff… Hahaha..”

“Gigolo pelunas hutang’ tertawa keras seolah ia mendengar cerita konyol.

“Kalian ini, di belakang masih ada orang loh. Jangan saling menggoda terus!”

Rekan kerja di kursi belakang tertawa bercanda.

“Maaf, maaf!” Tracy bergegas minta maaf dan menepuk wajah ‘Gigolo pelunas hutang? “Berkendara yang baik, jangan usil.”

‘Gigolo pelunas hutang’ masih tertawa, ia benar-benar tidak sanggup menahannya.

Tracy mencubit lengannya, memelototinya dengan sadis. Barulah ia pelan-pelan menghentikan tawanya.

Tak lama kemudian, sekelompok orang tiba di bar.

Tracy mengambil voucher yang diberikan Yuni. Saat ingin membeli alkohol, ‘Gigolo pelunas hutang’ langsung menariknya ke area ruangan VIP.

“Apa yang kamu lakukan? Tracy menolak dengan cemas, “Ruangan ini sangat mahal.”

“Tidak apa, malam ini aku yang bayar. Tidak perlu reimburse.”

‘Gigolo pelunas hutang’ berkata dengan murah hati, “Mentraktir rekan kerjamu, masa harus patungan? Memalukan sekali.”

“Tapi…..” Tracy ingin mengatakan sesuatu, namun rekan-rekan kerja lainnya sudah mendekat. “Hari ini kita main di ruangan VIP? Aku belum pernah kemari..”

“Aku juga belum pernah. Tracy, pacarmu kaya sekali!”

“Terima kasih Tracy, kami jadi dapat menikmatinya.”

“Terima kasih Tracy.”

Rekan kerja memujinya dengan tulus.

..

Tracy hanya bisa tesenyum paksa, padahal batinnya sedang memaki. Marah sekali rasanya ingin mencekik ‘Gigolo pelunas hutang? Tracy menggertakkan gigi memakinya, “Uang hasil dari jerih payah menemani tante girang itu, begitu saja dihamburkan? Kamu masih ingin kembali ke jalan benar tidak, sih?”

“Hahaha.”

Lagi-lagi ‘Gigolo pelunas hutang’ tidak tahan untuk tertawa. Kemudian satu tangannya merangkul Tracy sembari berbicara di samping telinganya, “Selama ada kamu, aku tidak ingin kembali ke jalan benar untuk selamanya.”

“Kau….

“Sampai!”

Tracy baru saja ingin berbicara, “Gigolo pelunas hutang’ merangkulnya masuk ke ruangan VIP.

Manajer bar sudah mempersiapkan berbagai alkohol impor, makanan ringan dan buah-buahan.

Tracy mendongak melihat-lihat. Bukankah ini adalah ruang VIP di mana mereka biasanya bertemu?

Harga sebotol alkohol sekitar ratusan juta. Astaga, total semeja bisa mencapai ratusan milyar. Ia sudah gila?

Tracy segera menarik ‘Gigolo pelunas hutang’ ke samping. “Kamu gila? Pesan alkohol semahal ini. Dari mana uang untuk membayarnya?” tanya Tracy dengan berbisik.

“Ini semua alkohol yang disimpan bosku, tidak perlu bayar. Tentu saja, kamu juga tidak perlu membayarnya.” jawab ‘Gigolo pelunas hutang’ terkekeh.

“Bosmu tidak akan memarahimu?” Tracy agak khawatir. “Kamu menghabiskan uangnya untuk mentraktir rekan kerjaku. Apakah dia akan marah?”

“Tidak akan. Aku sudah bilang padanya kok. Kamu tenang saja.”

Gigolo pelunas hutang’ mencubit pipinya, kemudian masuk menyapa rekan kerja Tracy.

Tracy tetap saja cemas, tetapi semua sudah terlanjur terjadi. Ia juga tidak bisa berbuat apa-apa.Published by Nôv'elD/rama.Org.

Rekan kerja bersorak gembira masuk ruangan. Mereka berseru dengan girang–

“Wah, di sini indah sekali.”

“Astaga, semuanya adalah alkohol impor berkualitas tinggi!”

“Tracy, terima kasih dan juga pacarmu.” Yuni mengangkat gelas alkohol bersorak sorak, “Teman- teman, mari kita bersulang untuk mereka!”

“Oke, oke!”

Sekelompok rekan kerja membawa gelas mengerumuni mereka.

“Aku tidak bisa minum alkohol…

Tracy ingin menolak, tetapi sulit menolak keramahan mereka, jadi ia terpaksa minum.

‘Gigolo pelunas hutang’ tidak perlu diungkit lagi. la minum seteguk demi seteguk, dengan cepat menjadi satu bagian dengan mereka.

Tracy baru minum 2 gelas sudah merasa pusing. Terlebih lagi, anehnya ia merasa gerah…


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.