Bab 2271
Bab 2271
Bab 2271 Pertimbangan
Waktu berlalu sedikit demi sedikit…..
Semua orang menunggu Lorenzo keluar.
Sepertinya hanya dengan kemunculannya, barulah Kota Snowy yang membeku ini bisa hidup kembali.
Setelah melewati empat hari dengan menderita, Dewi sudah sangat lemah, setiap hari berbaring di ranjang, mempertahankan hidup dengan minum air ….
Setiap hari Rongrong membawakan beberapa serangga, tikus, dan makanan lainnya, menjaganya dengan baik, tapi Dewi sama sekali tidak bisa makan…..
Hari ini, samar–samar dia mendengar suara lolongan serigala yang familier dari luar. Dia tahu bahwa itu adalah Bibi Lauren.
Dia ingin menjawab, tapi tenggorokannya serak, tidak bisa mengeluarkan suara.
Dia hanya bisa meminta Rongrong pergi mencari Bibi Lauren. Dia cemas Bibi Lauren akan bertindak gegabah, langsung menerobos masuk untuk menyelamatkannya. Dia tahu, Nyonya Presiden sudah memasang perangkap di sini. Begitu ada yang masuk, pasti akan terjebak ke dalam perangkapnya…
Kecuali melepaskannya melalui prosedur formal.
Kalau tidak, siapa pun tidak bisa menyelamatkannya. Content rights belong to NôvelDrama.Org.
Tak jauh di dalam hutan, Bibi Lauren terus tidak mendapatkan respons, berkata dengan cemas, “Pasti terjadi sesuatu pada Dewi. Tidak bisa, aku harus segera pergi menyelamatkannya.”
“Aku ikut dengan Anda.” Sonny segera mengikuti Bibi Lauren.
4
“Kak Sonny, Kak Jeff masih belum datang. Kalau tidak, bagaimana kalau kita tanya padanya lagi?” Bawahan segera membujuk, “Kita hanya beberapa orang, kalau menerobos begitu saja, takutnya tidak bisa menyelamatkannya.”
“Tidak bisa mengurus begitu banyak lagi. Kita tidak bisa hanya duduk dan menunggu!”
Sonny mendorong bawahan, segera mengikuti Bibi Lauren.
Beberapa bawahan hanya bisa ikut pergi menyelamatkan orang.
Sekelompok orang menyelinap masuk melalui pintu samping.
Bibi Lauren gesit dan lincah, sangat ahli dalam hal ini.
Sonny mengikuti dengan erat. Saat membuka jendela dan masuk, jam tangannya bergetar, itu
adalah panggilan dari Jeff. Dia hendak menjawabnya, tapi sinyal malah terputus.
Penjara seperti ini bisa memutuskan segala sinyal alat komunikasi eksternal. Karena itu, sekarang Sonny sama sekali tidak bisa menghubungi Jeff. Tapi mereka sudah sampai di sini, hanya bisa menyelamatkan orang dulu.
Bibi Lauren membawa Sonny dan yang lainnya masuk melalui jendela, lalu mencari sel Dewi dengan mengikuti sistem pelacakan yang dulu dipasang pada tubuh Rongrong.
Awalnya sudah ada rute, tapi penjara ini terlalu besar dan berliku–liku, butuh waktu untuk menemukan tempatnya….
Sekelompok orang masih mencoba menemukannya.
Sedangkan di sisi lain, Jeff sedang dalam perjalanan dengan membawa sekelompok orang. Día terus menghubungi Sonny, tapi sepertinya sinyal terus diputus, sama sekali tidak bisa dihubungi.
Dia mencoba menghubungi bawahan yang mengikuti Sonny, tapi tetap saja tidak bisa dihubungi.
Dia tahu, mereka sudah menerobos masuk.
“Kak Jeff, apa terjadi sesuatu?” Wezo sangat cemas, “Sonny hanya membawa dua orang, ditambah lagi Bibi Lauren, total hanya empat orang. Kalau masuk, itu sama saja dengan melemparkan diri ke dalam jebakan.”
“Bocah itu terlalu gegabah.” Jeff mengerutkan kening, “Tapi sekarang juga tidak ada cara lain, selamatkan orang dulu.”
“Baik.”
Di dalam kastel, saat mendengar Sonny dan Bibi Lauren pergi menyelamatkan orang, Mina bergegas kembali untuk melapor pada Willy, lalu bertanya dengan cemas, “Pangeran, apa kita mau pergi membantu?”
“Kalau sekarang pergi membantu, itu berarti cari mati.” Juliana berkata dengan rasional, “Aku sangat mengenal Nyonya Presiden. Dia bisa melepaskan kabar, karena mau memancing orang- orang Tuan pergi ke sana. Penjara pasti sudah dipasang perangkap.”
“Kalau begitu, kita juga tidak bisa hanya berdiam diri.”
Mina melihat Willy dengan panik, berharap dia mengatakan sesuatu.
Meski Mina juga memiliki sisi egois, terlebih lagi saat berhubungan dengan keselamatan Willy, dia akan selalu mengutamakannya.
Tapi sekarang menghadapi situasi seperti ini, dia tetap sangat ingin pergi membantu. Biar bagaimanapun, Dewi pernah mempertaruhkan segalanya untuk membantu mereka di saat mereka berada di masa yang tersulit….
Juliana juga melihat Willy, ingin tahu keputusannya.
Setelah beberapa waktu, barulah Willy membuka mulut perlahan–lahan, “Di saat ini, tidak ada gunanya kalau kita pergi ke sana….
Mina tidak berani bicara, tapi suasana hatinya sangat rumit.
Dia selalu mengira Willy menyukai Dewi, bersedia melakukan apa pun deminya. Tidak disangka….