Bab 54
Bab 54 Menampar Remon
Meskipun mereka tahu Ardika ada di samping Desi, mereka sama sekali tidak menganggapnya
Melihat Aidika bilang kalau dirinya yang memesan Hall Utopia, Novi langsung mendengus dingin.
“Desi, siapa ini? Jangan–jangan dia sama seperti kamu, suka berlagak kaya, ya?”
Melihat ekspresi Desi sebelumnya, sepertinya tidak tahu kalau Ardika yang memesan Hall Utopia NôvelDrama.Org exclusive content.
Jadi, Novi mengira kalau Ardika berpura–pura menjadi pemesannya.
Ketika mendengar ucapan Ardika, Desi baru sadar kalau Tuan Ardika itu adalah menantunya
sendin
“Dia adalah menantuku, Ardika Mahasura.
Sambil merangkul Ardika, Desi menatap Novi dengan bangga.
Huh! Apa hebatnya Remon? Dia hanya sanggup memesan Hall Rezeki seharga 20 juta satu meja.
Dibandingkan dengan Ardika, selain kenal dengan bos Hotel Puritama, bos itu juga berutang budi
pada Ardika
Hall Utopia seharga 40 juta per meja, langsung didiskon hingga 10 juta.
Ini yang namanya koneksi
“Ardika? Dia adalah Ardika….”
Siapa sangka, ekspresi Novi dan keluarganya langsung menjadi aneh.
Mereka sudah mendengar cerita dari Yunita. Anaknya Desi menikah dengan seorang idiot.
“Desi, ini menantumu yang baru keluar dari rumah sakit jiwa, ‘kan? Kamu bilang dia punya uang
untuk memesan Hall Utopia, kenapa aku nggak percaya?”
Novi tertawa.
Ekspresi Desi langsung berubah. Ternyata mantan rekan kerja yang sudah lama tidak
berhubungan juga tahu hal itu.
Saat ini, Remon juga menoleh ke arah Ardika dengan tatapan iri
Remon tahu lebih banyak dari keluarga ibu mertuanya
Dia mendengar kalau Luna merupakan wanita cantik di dunia bisnis Kota Banyuli Hari ini, dia juga diangkat menjadi wakil manajer umum Grup Agung Makmur.
Wanita yang begitu hebat malah menikah dengan pecundang seperti Ardika. Benar–benar sangat
disayangkan
Ketika melihat Yunita, meskipun tampil cantik ketika berdandan, dia adalah wanita yang jahat.
Rasa cemburu tiba–tiba membakar hati Remon
Remon pun berkata dengan hina, “Bibi Desi, aku mendengar kalau menantu idiot ini nggak bisa menghidupi diri sendiri dan harus mengandalkan keluarga kalian. Aku sarankan lebih baik segera suruh dia bercerai dengan anak
Plaki
Sebelum Remon selesai bicara, wajahnya tiba–tiba ditampar.
Tamparan itu membuat Remon terpental dan giginya juga copot beberapa
Tentu saja Ardika yang menyerangnya.
J
Awalnya, Ardika tidak peduli dengan sindiran dari Novi dan keluarganya Lagi pula, dia pasti akan
membuat Desi bisa pamer di depan mereka.
Namun, Remon malah menyuruh dia bercerai dengan Luna Benar–benar cari mati
“Remon, kamu nggak apa–apa?”
Yunita langsung berlari ke arah Remon dan membantunya berdiri.
Setelah memuntahkan darah di mulutnya, Remon pun memelototi Ardika sambil berkata, Pecundang Beraninya kamu memukulku?”
“Mulutmu itu pantas ditampar,” kata Ardika dengan nada dingin Ardika juga tidak menatapnya.
sama sekali
Novi tidak menyangka kalau Ardika masih berani melawan. Dia langsung berteriak, “Tolong, si idiot ini memukul menantuku Menantuku baru saja memesan ruangan di hotel kalian, cepat usin
idiot ini
“Betul, usir juga ibu mertuanya ”
Yunita dan yang lain ikut berteriak.
Mereka ingin pelayan Hotel Puritama mengusir Ardika dan Desi, supaya bisa dipermalukan.
“Tuan, kamu baru saja memukul klien Hotel Puritama Silakan pergi. Kalau nggak, kami akan lapor polisi,” ucap pelayan hotel dengan nada dingin.
“Aku juga klien kalian, akn yang memesan Hall Utopia,” jawab Ardika
“Haha Seorang pecundang yang nggak bisa menghidupi diri sendiri, masih saja mengaku. memesan Hall Utopia. Jangan bercanda
“Sudah ketahuan masih saja keras kepala Kenapa sifatmu sama seperti ibu mertuamu?”
Novi dan yang lain kembali menyindirnya
Remon mengayunkan tangannya kepada pelayan hotel, lalu berkata, “Cepat usir dia. Aku tahu Hotel Puritama adalah bisnis milik Keluarga Remax. Kalau si idiot ini terus mengacau dan mengganggu bisnis kalian, kamu juga tahu akibatnya, kan?”
“Ardika, ayo pergi.”
Mendengar bahwa Hotel Puritama adalah milik Keluarga Remax, Desi langsung pucat karena ketakutan. Dia segera menarik Ardika untuk pergi.
Keluarga Remax adalah keluarga kelas atas, Desi tidak berani menyinggung mereka.
“Bu, tenang saja. Nggak ada yang bisa mengusir kita kata Ardika sambil menggelengkan
kepalanya.
Apanya Keluarga Remax? Ardika sama sekali tidak peduli.
Ucapan Remon membuat ekspresi pelayan hotel juga berubah.
Pelayan hotel itu segera memanggil satpam lewat walkie–talkie. Tak lama kemudian, beberapa. satpam sudah berlari kemari
“Cepat keluar!”
Mereka sudah mengerumuni Desi dan Ardika.
Desi tampak putus asa Habislah, kali ini dia harus dipermalukan lagi.
Kalau tahu begini, dia tidak seharusnya percaya pada Ardika.
“Hentikan!”
Pada saat ini, suara teriakan terdengar dari luar. Beberapa orang juga ikut berlari mendekat.
Bab 55 Terjadi Sesuatu Pada Luna