Menantu Pahlawan Negara

Bab 49



Bab 49 Memberikan Mobil Mewah 

Mendengar Peter memfitnah Ardika, ekspresi Luna langsung menjadi masam 

Peter merinpuk rangkaian bunga mawar di belakang sambil berkata, “Coba lihat, aku 

trenyiapkan 99 999 tangkai bunga mawar untukmu Lihatlah dengan saksama, kamu bisa 

melihat namatnu.“ 

Setelah diingatkan, Luna ternyata melihat namanya yang terbentuk dari beberapa tangkai bunga yang lebih muda warnanya. 

Namun, Luna sama sekali tidak tertarik. NôvelDrama.Org owns all content.

Metode Peter mungkin masih bisa menipu para gadis yang belum punya pengalaman. 

“Terima kasih atas niat baik Tuan Muda, tapi aku nggak bisa menerimanya. Silakan pergi.* 

Luna menggelengkan kepalanya dan membuat ekspresi Peter makin jelek. 

“Terima Terima Terima!” 

“Terima! Terima! Terima!” 

Pada saat ini, orang–orang di sekitar mulai bersorak. 

Mereka melihat Luna terus menggelengkan kepala dengan wajah memerah, sehingga dikira Luna 

malu Oleh karena itu, mereka pun bersorak. 

Melihat pemandangan tersebut, Peter langsung punya ide jahat. 

“Hona Luna, coba lihat, semua orang menyuruhmu untuk menerimaku. Kamu purapura terima aku saja. Kalau nggak, harga diriku akan tercoreng.” 

Kalau Luna menerimanya, lalu berpelukan dengannya, Peter akan menyebarkan berita ini ke seluruh kota dan membuatnya menjadi fakta. 

Kalau Ardika tidak ingin diselingkuhi, dia harus bercerai dengan Luna. 

Luna yang dipaksa mulai panik. 

Luna tidak ingin menerima Peter, tetapi juga tidak berani menyinggung Peter yang berasal dari 

keluarga atas. 

Luna merasa kalau Ardika pasti punya cara untuk menyelesaikan masalah ini. 

‘Ardika, mana kamu? Kenapa masih belum datang? teriak Luna dalam hati. 

Brem! 

Pada saat ini, satu mobil Audi A4 warna putih keluar dari parkiran bawah tanah. 

1/3 

Mobil itu melesat dengan kecepatan tinggi 

Roda yang berputar dengan kecepatan tinggi menghancurkan 99.999 tangkat bunga mawar 

tersebut, 

Banyak bunga mawar yang hancur karena dilindas oleh mobil. 

Banyak juga yang terpental hingga mengenai orang–orang di sekitar dan membuat mereka 

kesakitan

Namun, mobil Audi A4 itu tidak berhenti. Setelah berputar di depan, mobil itu kembali melaju. 

Mobil itu kembali melindas ratusan tangkai bunga mawar. 

Bentuk hati yang indah tersebut sudah dilindas dengan tanda silang. 

Seolaholah menunjukkan sikap pengemudi mobil Audi terhadap pernyataan cinta ini. 

Bajingan dari mana ini? Beraninya kamu mengacaukan acaraku?” 

Peter sangat marah. Kemudian, dia melihat mobil Audi A4 yang bergerak mundur di tengah 

makian orang–orang. 

Setelah pintu mobil terbuka, Ardika pun turun dari mobil sambil marah–marah. 

“Pagipagi gini, orang bodoh mana yang datang berjualan bunga di depan kantor orang lain

Mengganggu saja.” 

Wajah Peter tampak sangat masam. Sebagai seorang tuan muda dari Keluarga Remax, dia malah 

dianggap penjual bunga. 

Pfft! 

Luna tidak bisa menahan tawanya, dia juga merasa kalau Ardika sangat jahat. 

Ardika sama sekali tidak memedulikan Peter. Dia berjalan ke hadapan Luna, lalu menarik 

tangannya sambil berkata, “Sayang, ayo pulang.” 

“Tunggu sebentar!” 

Peter menghentikan mereka. Lalu, dia datang ke depan mobil mewah putih yang dikendarainya, 

membuka pintu mobil dan mempersilakan Luna untuk masuk. 

“Nona Luna, sebagai wakil manajer umum Grup Agung Makmur, mobil Audi A4 nggak cocok 

dengan identitasmu.” 

Dengan tatapan yang hina, Peter menunjuk mobilnya sendiri sambil berkata, “Mobil Maserati ini 

adalah hadiah kedua yang ingin kuberikan untukmu.” 

Wah! 

Testata 99 999 namica aga ma hanyalah hatia gertama Peter hatan menthetican badat ms met selia 4 miliar 

Peter medap Lama dengan tatagan per sentanar Dia yakan Lana tidak om menntak hadian 

Stage sangita cispen Lana menjadi maka macam 


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.