Bab 46
Bab 46 Biaya Pengobatan Puluhan Miliar
$15 BONUS
Yanto bertanya dengan hati–hati, “Ini Kak Bambang, ya? Apa yang salah dengan anak saya?
Apakah dia menyinggung Anda?”
Setelah melihat semua orang di dalam rumah, Bambang pun mendengus dingin.
“Kalian sengaja ingin mencelakakanku ya? Kalian menyuruhku merebut rumah Ardika, ternyata hari ini Komandan Draco mengubah Vila Cakrawala menjadi area terlarang. Setelah kami pergi, Korps Taring Harimau langsung datang. Kami hampir saja mati di sana.”
“Ah…. Vila Cakrawala berubah menjadi area terlarang? Kami nggak tahu.”
Tuan Besar Basagita dan yang lain terkejut.
“Buat apa aku menipu kalian? Lenganku ini patah di Vila Cakrawala.”
Bambang memelototi mereka dengan kesal dan berkata, “Kalian harus bayar biaya pengobatan 40
miliar kepadaku.”
Biaya pengobatan satu lengan yang patah mencapai 40 miliar?
Kenapa dia tidak pergi merampok bank saja?
“Bambang, Keluarga Basagita sudah memberimu 10 miliar dan kamu setuju untuk merebut
rumahnya. Sekarang, kamu sudah gagal dan harusnya kamu mengembalikan uang kami.
Beraninya kamu meminta biaya pengobatan?”
Tuan Besar Basagita berkata dengan kesal,”Ini namanya pemerasan! Memangnya kamu kira Keluarga Basagita selemah itu?”
“Betul. Seluruh Kota Banyuli juga tahu kalau Keluarga Basagita itu lemah. Kenapa kalau aku merundung kalian?”
Bambang menunjuk Wulan sambil berkata, “Tangkap Wisnu dan wanita itu.”
Seketika, para anak buahnya segera mendekat, lalu menangkap Wisnu dan Wulan.
“Uang atau nyawa, kalian pilih sendiri.”
Bambang berkata dengan ekspresi ganas, “Nggak mau bayar juga nggak masalah. Aku akan menyuruh dua orang ini untuk menjual diri. Ketika mereka sudah menghasilkan 40 miliar, aku akan melepaskan mereka.”
Wisnu dan Wulan langsung pucat karena ketakutan. Mereka segera berteriak kepada Tuan Besar Basagita.
“Kakek, cepat berikan uangnya. Aku nggak mau menemani para pria busuk itu.”
+16 BONUS
‘Kakek, kalau menyuruhku untuk menemani wanita tua yang jelek, aku lebih memilih mati”
Yanto dan istrinya juga terus memohon Content provided by NôvelDrama.Org.
Tuan Besat Basagita juga tidak mungkin membiarkan kedua cucunya melakukan hal seperti itu, karena akan merusak nama baik Keluarga Basagita
Namun, Keluarga Basagita hanya bisa mengeluarkan 20 miliar lagi. Dari mana dia bisa mendapatkan uang 20 miliar sisanya?
Dengan rasa tak berdaya, Tuan Besar Basagita pun mengirimkan 20 miliar yang tersisa di rekening Keluarga Basagita kepada Bambang.
“Aku bilang 40 miliar, tapi kalian hanya bayar 20 miliar. Memangnya aku pengemis?”
Bambang menunjukkan ekspresi ganas.
Tuan Besar Basagita hampir terjatuh karena takut. Dia pun berkata dengan nada gemetar, “Kak Bambang, kami akan mencari sisanya lagi. Besok pagi Anda bisa datang lagi….”
Setelah mendengarnya, Bambang pun mengangguk dengan puas dan membawa anak buahnya
pergi.
Semua anggota Keluarga Basagita tampak murung. Saat ini, Wulan tiba–tiba berkata, “Kakek, suruh Luna si jalang itu yang bayar saja. Mereka baru beli perabot seharga 60 miliar, ‘kan? Mereka juga baru mendapatkan izin penjualan awal, 20 miliar hanyalah angka kecil bagi mereka.”
Ketika membicarakan Luna yang sudah kaya, Wulan merasa sangat iri.
Wisnu juga ikut berkata, “Luna ingin kembali ke Grup Agung Makmur, ‘kan? Palingan kita kasih saja salah satu jabatan kepadanya, dia pasti rela memberikan uangnya.”
Tuan Besar Basagita terdiam dengan ekspresi masam.
Sebagai kepala Keluarga Basagita, dia memiliki kekuasaan mutlak. Sekarang Tuan Besar malah harus memohon kepada cucu sendiri, bahkan menyerahkan kekuasaannya, dia tentu saja enggan menerima fakta ini.
Namun, apa gunanya dia enggan menerima kenyataan.
Hanya Luna yang bisa menyelamatkan Keluarga Basagita.
Dia mengeluarkan ponsel dan menelepon Luna, lalu berkata dengan tak berdaya, “Luna, besok pagi datang ke rumah. Aku akan mengumumkan di depan semua orang bahwa kamu bisa kembali ke Grup Agung Makmur.”
“Tapi, ada satu syarat, kamu harus menyertakan modal 20 miliar.”