Menantu Pahlawan Negara

Bab 109



Bab 109 Mempromosikan Hotel

Begitu mendengar pertanyaan yang dilontarkan Ardika, Hesti dan yang lainnya ingin sekali hilang ditelan bumi. 

Sebelumnya, mereka meminta seorang tokoh hebat seperti Ardika meminta maaf pada mereka, bahkan mengancam akan menghancurkan bisnisnya. 

Benar–benar cari mati sendiri!

“Tuan, Anda adalah sosok yang terhormat. Bagaimana mungkin kami berani 

menyuruh Anda untuk meminta maaf. Seharusnya kami yang meminta maaf pada 

Anda. Semuanya salah kami….” 

Suara Hesti terdengar serak. 

“Sosok yang terhormat, ya?”

Ekspresi Ardika berubah menjadi muram. Dia berkata dengan nada menyindir,” Kalau hari ini aku bukan sosok yang terhormat, kalian pasti nggak akan meminta maaf padaku, ‘kan? Aku yang harus meminta maaf pada kalian. Kalau aku nggak 

meminta maaf, kalian aka 

mengunggah Instagram untuk menghancurkan bisnis 

hotelku!” 

Saking ketakutan, Adrian dan Derick nyaris pingsan di tempat. 

Itu adalah kata–kata yang keluar dari mulut mereka untuk mengancam Ardika. 

‘Gawat! Tuan ini mengingat semuanya!‘ 

Aura dingin seolah–olah menjalar di hati mereka. 

Hari ini mereka sudah menyinggung tokoh hebat itu dengan kata–kata yang kasar, pria ini pasti tidak akan melepaskan mereka begitu saja. 

Tubuh Hesti kembali gemetaran. “Tuan, kami bersalah. Seharusnya kami nggak 

mengusir Anda, seharusnya kami nggak mengancam Anda….‘ 

” 

Sambil berbicara, diam–diam dia melirik para prajurit yang berada di sekeliling 

mereka. 

た 

ぐ 

1/4 

Saat ini, para prajurit mengarahkan senjata ke arah mereka dengan jari–jari yang ditempatkan di atas pelatuk.

Di sangat yakin, selama mendengar perintah dari Ardika, para prajurit itu pasti akan menarik pelatuk tanpa ragu. 

Menghadapi sosok yang hebat yang memegang kendali atas nyawa orang ini, otaknya seolah–olah sudah kosong dan tidak tahu harus berkata apa lagi selain 

meminta maaf. 

“Kalau begitu, apa kalian boleh mengusir semua pelanggan di dalam hotel dan memblokade hotel sesuka hati kalian? Kalian juga boleh memutuskan untuk menghancurkan bisnis seseorang? Apa dengan memiliki identitas terhormat juga memiliki hak istimewa?”

Tiba–tiba, Ardika berteriak dengan keras, “Siapa yang memberi kalian hak istimewa 

seperti ini?!”

“Hiks, hiks. Tuan, kami berjanji nggak akan mengulanginya lagi ….” 

Sosok artis papan atas yang biasanya selalu menjadi sorotan dan bersikap arogan, saking ketakutan saat ini Adrian dan Derick menangis dengan keras. 

“Tutup mulut kalian!” 

Mendengar suara tangisan mereka, Ardika menjadi makin kesal dan berteriak dengan keras. 

Kedua pria itu segera menutup mulut mereka dengan rapat, mereka sama sekali 

tidak berani bersuara. 

“Untung saja sebagian besar pria di negara kita nggak seperti kalian,” kata Ardika dengan nada meremehkan sambil menggelengkan kepalanya. 

Kalau semua pria di negara ini seperti mereka berdua, maka negara ini sudah pasti 

akan hancur. 

Dia tahu orang–orang di hadapannya ini masih tidak menyadari letak kesalahan 

mereka.Belongs to © n0velDrama.Org.

Mereka bersedia menundukkan kepala di hadapannya hanya karena identitasnya 

2/4 

+15 BONUS 

yang kuat dapat menekan mereka. 

Ardika malas untuk memberi pencerahan kepada orang–orang ini. 

Dia hanya melambaikan tangannya dan berkata, “Wolf, bawa mereka pergi, suruh mereka tulis surat pengakuan kesalahan mereka. Setelah mereka menyadari

kesalahan mereka, baru lepaskan mereka.” 

Ekspresi Adrian dan Derick langsung berubah drastis. 

Biasanya mereka adalah artis terkenal yang dihormati orang banyak, sekarang 

mereka malah disuruh menulis surat pengakuan kesalahan. 

Namun, begitu melihat ekspresi datar Ardika, mereka tidak berani mengucapkan 

sepatah kata pun. 

“Baik, Pembina!”

Setelah memberi hormat kepada Ardika, Soni berbalik dan melambaikan tangannya. 

“Bawa mereka semua pergi!”

Hesti dan yang lainnya hanya bisa mengikuti para prajurit itu dengan patuh. 

“Tunggu dulu!” 

Tiba–tiba, Ardika menghentikan mereka, lalu menunjuk Adrian dan Derick dan berkata dengan seulas senyum tipis, “Unggah surat pengakuan kesalahan kalian di Instagram, sekalian promosikan hotelku.” 

Tentu saja Adrian dan Derick memahami maksud Ardika. 

Sebelumnya, mereka mengancam Ardika dengan arogan bahwa mereka akan mengunggah Instagram untuk “mempromosikan” Hotel Puritama. 

Promosi yang dapat membuat bisnis Hotel Puritama hancur. 

Tokoh hebat ini sedang menggunakan kata–kata mereka tadi untuk menyindir 

mereka. 

Selain itu, mereka juga disuruh untuk mengungkapkan permintaan maaf secara

terbuka. 

Dengan popularitas mereka saat ini, mungkin hanya dalam waktu lima menit saja 

3/4 

unggahan Instagram mereka sudah memasuki daftar pencarian teratas. 

Benar–benar memalukan. 

Namun, mereka tidak punya pilihan lain selain menuruti perintah Ardika. 


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.