Antara Dendam dan Penyesalan

Bab 126

Saat pintu terbuka, Agatha masih memegang tangan Maisha dan tersenyum bahagia, kemudian berkata dengan lembut, “Ibu, karena kita adalah satu keluarga, kelak suruhlah Selena untuk sering sering main ke rumah kita.”

“Agatha, Ibu lega kamu bisa berpikir begitu, tadinya Ibu takut kalian adik kakak enggak cocok.” Maisha sama sekali tidak tahu apa yang dia rencanakan, dan masih bermimpi untuk berbaikan dengan Selena.

Tidak ada yang tahu betapa bersemangatnya Agatha saat ini, di perjalanan menuju ke sini dia sudah berulang kali membayangkan betapa menyedihkannya wajah Selena nanti.

Pintu terbuka perlahan, dan saat melihat orang di dalamnya, semua orang terdiam. Senyuman Agatha juga terlihat kaku. Mereka berdua bergulat di atas sofa.

Harvey melepaskan jasnya dan hanya mengenakan kemeja putih, beberapa kancing bajunya terbuka, menampakkan sebagian besar kulitnya.

Dibandingkan dengan penampilannya yang biasa rapih dan teliti, dia yang terlihat kau dan tak berdaya seperti ini sangat jarang sekali.

Ada seorang wanita di pelukannya, saat pintu terbuka dia langsung menutup wajah wanita itu di dalam dekapannya.

Semua orang hanya melihat pinggang ramping wanita dan warna kulit lengan yang terbuka seperti salju.

Tidak ada yang tahu bahwa dia tidak bisa melupakan perasaannya pada mantan istrinya, mereka hanya menganggap Harvey sedang berselingkuh.

Bagi keluarga kaya ini adalah hal yang biasa. Bagaimanapun banyak pria yang terlihat gagah dan setia di luarnya, tetapi di belakang malah main dengan banyak wanita.

Namun, dia adalah Harvey!

Selama beberapa tahun terakhir, banya wanita yang coba mendekatinya, tetapi akhirnya mereka hanya mendapatkan pukulan dan diusir.

Agatha adalah tunangan satu-satunya yang dia umumkan, dan dia langsung memperlihatkan sikap yang sangat mencintai wanitanya.

Jadi pria yang dianggap sebagai suami yang baik di mata dunia, ternyata diam-diam berselingkuh di pesta ulang tahun putranya sendiri, ini...

Alana tahu bahwa orang yang berada di pelukannya adalah Selena, wajahnya langsung menjadi muram.

Bagaimanapun Agatha juga sangat mengandalkan Harvey, dengan terlibat langsung dalam urusan Harvey, sekarang malah menjadi kacau.

Jangankan saham, Keluarga Madison sudah hancur!

Yang paling kasihan pasti Agatha, bahkan dia membiarkan para selebgram kecil ini melakukan siaran langsung, awalnya hanya ada beberapa ribu orang di ruang siaran langsung.

Namun sekarang, kolom komentar langsung meledak.

2

‘Wah! Makanan laut yang enak itu di mana? Apa ini drama romantis? Tapi aku suka menonton kok.

‘Bukankah dia adalah Tuan Harvey! Padahal dia dikenal sebagai sosok yang tidak nafsu, tapi terlihat sangat bernafsu!’

‘Walaupun begitu, penampilan Tuan Harvey memang tidak diragukan lagi, tetapi bukankah itu Bu Agatha yang ada di dalam pelukannya? Citra pria tampan yang dingin dan angkuh hancur begitu

saja.’

Kehebohan di siaran langsung semakin memanas, para selebgram juga panik, mereka tidak berani ikut campur dengan urusan Harvey. Jadi, mereka segera mematikan siaran langsungnya.

Orang yang cepat tangannya sudah mengambil tangkapan layar gambar ini dan langsung membagikannya di seluruh jaringan! Suasana di tempat begitu menyeramkan, Agatha tidak pernah membayangkan bahwa rencana yang dia susun susah payah, ternyata pada akhirnya menjadi lelucon bagi dirinya sendiri.

Melihat wanita yang berada di pelukannya, bahkan wajahnya tak terlihat sedikit pun.

Harvey, apakah kamu begitu mencintainya?

Kamu begitu mencintainya sampai-sampai mengabaikan reputasi kita hanya untuk

melindunginya?

Maisha juga tahu bahwa itu adalah Selena, seketika dia tertegun.

Dia baru saja kembali dan tidak tahu apa-apa tentang perselisihan antara Selena dan Harvey. Dia hanya tahu bahwa Selena adalah mantan istri Harvey, dan semua orang tidak ingin

membahasnya lebih lanjut.

Dia sebenarnya mengira Harvey sangat membenci Selena, tetapi sekarang terlihat tidak begitu. Orang-orang yang ingin menonton pertunjukan saat ini memiliki ekspresi yang berbeda-beda. 2/3Text © by N0ve/lDrama.Org.

Mereka menatap Agatha dengan simpati, ejekan, dan belas kasihan

TAINDLE